GENERASI PERTAMA
Pada tahun 1966, videogame mulai memasuki babak awal perkembangannya. Ide-ide kreatif bermunculan, dan sebagian besar dimotori oleh mahasiswa-mahasiswa yang menghabiskan waktu luangnya dengan memanfaatkan fasilitas teknologi informasi di kampus. Konsol game Baer yang prototipenya diberi nama Brown Box, kemudian meluncur dengan nama Magnavox Odyssey (Mei 1972), berisi 16 game built-in yang dapat diganti-ganti dengan menggunakan sebuah switch. Terjual sampai 200.000 unit, Magnavox Odyssey tercatat sebagai konsol videogame pertama di dunia.
GENERASI KEDUA
Dalam sejarah komputer dan video game, generasi kedua (biasa disebut sebagai awal era 8 bit atau kurang lebih 4 bit era) dimulai pada tahun 1976 dengan merilis Fairchild Channel F dan Radofin 1292 Advanced Programmable Video sistem. Di era generasi kedua ini yang menjadi primadona konsol game adalah konsol game ATARI ,di antaranya adalah: Fairchild Channel F,Atari 2600, Magnavox Odyssey ver. 2 , Atari 5200
GENERASI KETIGA
Generasi ketiga dimulai pada tahun 1983 dengan dipasarkannya Jepang Family Computer tau lebih dikenal dengan nama FAMICOM (kemudian dikenal sebagai Nintendo Entertainment System di seluruh dunia). Walaupun konsol generasi sebelumnya juga menggunakan 8-bit processor, pada akhir generasi inilah konsol rumah yang pertama kali diberi label oleh mereka “bit”. . Di Amerika Serikat, generasi ini di game ini terutama didominasi oleh NES / Famicom. Di era ini pulalah terjadi perang konsol game yang pertama antara perusahaan konsol Nintendo dengan SEGA.
GENERASI KEEMPAT
Generasi ini disebut-sebut sebagai "jaman emas" dalam dunia video game. Masa di mana konsol 16-bit muncul dan membawa perubahan drastis pada grafik, tata suara, dan gameplay. Era ini juga kian memanas saat terjadinya persaingan seru antara Sega dan Nintendo. Pada tahun 1990, Sega menggelontorkan Sega Megadrive/Genesis, konsol 16-bit yang memukau perhatian pecinta game, khususnya Amerika.Selanjutnya, Sega merilis game yang akhirnya menjadi maskot Sega, Sonic the Hedgehog (1991). Game ini lagi-lagi mencengangkan para pecinta game, karena game tersebut memiliki grafik dan tata suara yang kualitasnya jauh di atas Super Mario Bros yang merupakan game buatan Nintendo.
GENERASI KELIMA
Era 32-bit dan 64-bit ini diawali dengan penyelenggaraan Electronic Entertainment Expo (E3) untuk pertama kalinya di Los Angeles Convention Center. Inilah ajang hiburan dan game terbesar di Amerika yang masih terus diadakan hingga sekarang. Selanjutnya, Sony merilis Sony PlayStation (1995), diikuti dengan Nintendo 64 (1996). Untuk kali ini, persaingan dimenangkan Sony karena Nintendo memutuskan untuk tidak meng-upgrade ke CD-ROM dan tetap menggunakan cartridge. Tentu saja developer lebih melirik CD-ROM, karena biaya produksi lebih murah dan kapasitas penyimpanan lebih besar.Sega pun merilis Sega Saturn, konsol game yang juga berbasis CD-ROM dan memiliki delapan prosesor. Sayang, konsol ini harus tersingkirkan oleh dominasi Nintendo dan Sony.
GENERASI KEENAM
Generasi keenam dibuka dengan peluncuran konsol terakhir Sega, Dreamcast (1999). Konsol unik ini memiliki fitur game online, dan merupakan konsol game 128-bit pertama. Sayang, Sega gulung tikar dan memutuskan untuk hengkang dari dunia konsol game dua tahun berikutnya. Pada tahun 2001, Sony menggeber PS2, disusul Nintendo dengan GameCube-nya. Kali ini, keduanya menuai kesuksesan yang hampir berimbang, meskipun PS2 masih menduduki peringkat teratas. Pada era ini, Nintendo juga mengeluarkan dua konsol genggam, yaitu Gameboy Advance, dan Nintendo DS, handheld terbaru Nintendo yang berlayar ganda dan memiliki fitur online serta touch sensitive.Sony pun mengeluarkan versi ekonomis dari PS, yaitu PSone. Lalu, mereka memproduksi handheld pertamanya, PlayStation Portable (PSP) yang hingga saat ini terus membayangi kesuksesan Nintendo DS.
GENERASI KETUJUH
Perkembangan video game kini telah masuk ke generasi ketujuh. Microsoft telah menggeber XBox 360, sementara itu Sony dan Nintendo dengan PS3 dan Wii. Tak diragukan lagi kalau ketiganya adalah konsol terbaru dan tercanggih. di generasi ini konsole game memiliki grafis 3D yang sangat real. selain itu juga pada generasi ini konsole game juga menggunakan fitur-fitur yang ada di komputer, seperti wifi dan koneksi internet. sehingga memungkinkan masing-masing device saling terhubung dan para pengguna bisa bermain secara multiplayer walaupun terpisah ruang.
GENERASI KEDELAPAN
Nah, saat ini kita memasuki dunia konsol game generasi kedelapan, dimulai dari Nintendo, Wii U yakni penerus dari Nintendo Wii yang dirilis pada Q4 tahun 2012, lalu ada PlayStation 4 yang secara resmi diumumkan pada tanggal 20 Februari 2013 yang akan rilis pada Q4 tahun 2013, selanjutnya ada Microsoft yag mengumumkan penerus Xbox 360, yaitu Xbox One pada tanggal 21 Mei 2013, juga akan dirilis pada Q4 tahun 2013.
sumber :http://olindelin.blogspot.com/2013/0...sole-game.html http://www.google.com/imghp
https://en.wikipedia.org/wiki/Histor...hth_generation
Rabu, 02 Juli 2014
DAMPAK TEKNOLOGI TERHADAP GAME TRADISIONAL
dulu, DULU waktu saya masih sd saya sering memainkan permainan tradisional, seperti lompat tali (yang menggunakan karet) ataupun engklek. selain itu juga ada permainan tradisional lainnya yang ngetren pada saat itu seperti petak umpet, sampai beberapa produsen film bikin film horror petak umpet gitu terus tiba-tiba anak-anak kecil yang mainnya pada di culik sama hantu.
selain itu ada juga permainan namanya bebentengan, dan masih banyak lagi. Pada waktu itu tidak hanya saya saja, namun banyak juga anak-anak lain yang memainkan permainan tradisional seperti yang saya ceritakan. beda halnya dengan anak jaman sekarang (adik saya contohnya), semenjak game console sangat terkenal dia ataupun teman-temannya tidak mengetahui game-game tradisional seperti yang pernah saya mainkan pada waktu saya kecil. dampak buruknya, mereka lebih suka menghabisakan waktu dirumah dan tidak bersosialisasi dengan temannya yang lain. lebih BANYAK menghabisakan waktu untuk bermain game itu sendiri karena tidak terlalu menguras banyak ternaga, karena kita hanya berdiam disi saja di depan layar. sedangkan permainan tradisional itu misalnya petak umpet lumayan menghabiskan tenaga, jadi kalo udah capek tinggal pulang mandi dan tidur.
solusi nya, sebaiknya orang tuga tidak memberikan peralatan game seperti ps, psp, dll kepada anaknya sewaktu mereka masih kecil. lebih mengenalkan mengenai permainan tradisional di sekolah-sekolah.
selain itu ada juga permainan namanya bebentengan, dan masih banyak lagi. Pada waktu itu tidak hanya saya saja, namun banyak juga anak-anak lain yang memainkan permainan tradisional seperti yang saya ceritakan. beda halnya dengan anak jaman sekarang (adik saya contohnya), semenjak game console sangat terkenal dia ataupun teman-temannya tidak mengetahui game-game tradisional seperti yang pernah saya mainkan pada waktu saya kecil. dampak buruknya, mereka lebih suka menghabisakan waktu dirumah dan tidak bersosialisasi dengan temannya yang lain. lebih BANYAK menghabisakan waktu untuk bermain game itu sendiri karena tidak terlalu menguras banyak ternaga, karena kita hanya berdiam disi saja di depan layar. sedangkan permainan tradisional itu misalnya petak umpet lumayan menghabiskan tenaga, jadi kalo udah capek tinggal pulang mandi dan tidur.
solusi nya, sebaiknya orang tuga tidak memberikan peralatan game seperti ps, psp, dll kepada anaknya sewaktu mereka masih kecil. lebih mengenalkan mengenai permainan tradisional di sekolah-sekolah.
FATAL FRAME
Fatal Frame adalah salah satu game yang pernah saya mainkan. it is my favourite! dan ini satu-satunya game yang saya mainkan dari awal sampai selesai, walaupun jika sudah menemukan jalan buntu saya mencari walk through nya via youtube. haha.
sejauh ini saya pernah memainkannya dari mulai fatal frame 1 sampai dengan 3, waktu jaman-jaman nya ps 2 masih ngetrend.
Fatal Frame 1
Fatal Frame 1 (yang menurut kabarnya diangkat dari kisah nyata), menceritakan tentang seorang gadis bernama Miku Hinasaki yang pergi ke Himuro Mansion untuk mencari kakaknya yang bernama Mafuyu Hinasaki. Mafuyu sendiri, pergi menuju Himuro Mansion untuk mencari rekannya yang bernama Takamine serta 2 orang lainnya. Miku, gadis berumur 15 tahun ini sangat khawatir akan menghilangnya Mafuyu, kakaknya, dan tidak kunjung pulang padahal sudah menghilang selama 2 minggu. Maka dari itu, Miku memberanikan diri mengunjungi Himuro Mansion untuk mencari kakaknya yang paling berharga dalam hidupnya sejak ibunya (Miyuki Hinasaki) meninggal saat Miku masih kecil. Dengan berbekal sebuah kamera ibunya yang sengaja diberikan pada anaknya sebelum ia meninggal, dan kekuatan supranatural (indra keenam) yang dimiliki Mafuyu serta Miku, misteri Himuro Mansion pun akan segera terkuak oleh Miku.
Fatal Frame 2 : Crimson Butterfly
Mio Amakura, mengikuti adik kembarnya, Mayu Amakura yang masuk ke dalam sebuah hutan untuk mengejar seekor kupu-kupu merah. Dan secara tidak sengaja, Mio dan Mayu masuk ke dalam sebuah desa yang telah lama terlupakan, The Lost Village. Begitu banyak kejadian-kejadian menegangkan dan aneh plus misterius yang terjadi di desa ini. Desa ini selalu mengadakan sebuah ritual yang bernama Hellish Abyss, dimana ritual ini mengorbankan 1 orang dicekik oleh saudara kembarnya sendiri, orang yang tercekik itu akan dibuang ke dalam sebuah lubang sebagai persembahan untuk dewa Kusabi. Suatu hari, ritual ini tidak jadi dilanjutkan karena 2 orang saudara kembar bernama Sae Kurosawa dan Yae Kurosawa kabur dari desa tersebut dengan bantuan dari Itsuki Tachibana. Maka, Kusabi marah besar dan menghancurkan desa tersebut. Namun, ritual Hellish Abyss ini masih belum selesai, Kusabi belum menemukan korban sebagai tumbal, yakni saudara kembar. Mio dan Mayu yang merupakan saudara kembar, harus menggantikan Yae dan Sae untuk menjadi tumbal sebagai persembahan Kusabi.
Fatal Frame 3 : The Tormented
Menceritakan tentang seorang gadis berumur 25 tahun bernama Rei Kurosawa yang kehilangan tunangannya, Yuu Asou, dalam sebuah insiden kecelakaan. Rei bekerja sebagai fotografer untuk menyambung hidupnya tanpa Yuu disisinya. Miku Hinasaki (karakter utama dalam Fatal Frame 1) turut hadir di Fatal Frame 3, ia bekerja sebagai asisten Rei. Suatu hari saat Rei sedang mendapat tugas untuk memotret bagian dalam sebuah rumah tua yang katanya angker, Rei secara tidak sengaja melihat Yuu di dalam foto hasil pemotretannya. Sejak hari itu, Rei selalu diusik oleh mimpi-mimpi buruk yang datang setiap malamnya. Bukan hanya itu, tubuh Rei sering muncul bercak-bercak tato aneh setelah Rei bangun dari mimpi buruknya keesokan harinya. Begitu banyak rahasia-rahasia yang membuat Rei memperkuat keyakinannya bahwa Yuu masih hidup di dalam sebuah tempat yang bernama The Manor Of Sleep. Kei Amakura juga turut merasakan pahitnya mimpi buruk ini. Kei bertujuan untuk mencari sepupunya, Mio dan Mayu, yang telah hilang. Rei, dengan misi mencari Yuu. Miku, dengan misi untuk keluar dari Himuro Mansion di dalam mimpi buruknya dan sekaligus mengejar Mafuyu, kakaknya. Kei, dengan misi mencari sepupunya, Mio dan Mayu.
kalo di ikutin game ini nyambung ceritanya dari 1-3, saya suka jalan ceritanya karena itu saya memainkan game ini.
intinya untuk memainkan game ini, ikuti saja ceritanya. nanti karakter akan masuk kedalam sebuah mimpi, atau tempat yang menyeramkan, terus tiba-tiba karakter dapet kamera ajaib yang dia pungut dari tempat antah-berantah, yang tentunya kamera ini yang dijadikan senjata untuk membunuh hantu-hantu dengan cara memotretnya.
kekurangannya, waktu mainin game ini masih di ps 2 belum terlalu keren. kelebihannya, menurut saya jalan ceritanya.
sejauh ini saya pernah memainkannya dari mulai fatal frame 1 sampai dengan 3, waktu jaman-jaman nya ps 2 masih ngetrend.
Fatal Frame 1
Fatal Frame 1 (yang menurut kabarnya diangkat dari kisah nyata), menceritakan tentang seorang gadis bernama Miku Hinasaki yang pergi ke Himuro Mansion untuk mencari kakaknya yang bernama Mafuyu Hinasaki. Mafuyu sendiri, pergi menuju Himuro Mansion untuk mencari rekannya yang bernama Takamine serta 2 orang lainnya. Miku, gadis berumur 15 tahun ini sangat khawatir akan menghilangnya Mafuyu, kakaknya, dan tidak kunjung pulang padahal sudah menghilang selama 2 minggu. Maka dari itu, Miku memberanikan diri mengunjungi Himuro Mansion untuk mencari kakaknya yang paling berharga dalam hidupnya sejak ibunya (Miyuki Hinasaki) meninggal saat Miku masih kecil. Dengan berbekal sebuah kamera ibunya yang sengaja diberikan pada anaknya sebelum ia meninggal, dan kekuatan supranatural (indra keenam) yang dimiliki Mafuyu serta Miku, misteri Himuro Mansion pun akan segera terkuak oleh Miku.
Fatal Frame 2 : Crimson Butterfly
Mio Amakura, mengikuti adik kembarnya, Mayu Amakura yang masuk ke dalam sebuah hutan untuk mengejar seekor kupu-kupu merah. Dan secara tidak sengaja, Mio dan Mayu masuk ke dalam sebuah desa yang telah lama terlupakan, The Lost Village. Begitu banyak kejadian-kejadian menegangkan dan aneh plus misterius yang terjadi di desa ini. Desa ini selalu mengadakan sebuah ritual yang bernama Hellish Abyss, dimana ritual ini mengorbankan 1 orang dicekik oleh saudara kembarnya sendiri, orang yang tercekik itu akan dibuang ke dalam sebuah lubang sebagai persembahan untuk dewa Kusabi. Suatu hari, ritual ini tidak jadi dilanjutkan karena 2 orang saudara kembar bernama Sae Kurosawa dan Yae Kurosawa kabur dari desa tersebut dengan bantuan dari Itsuki Tachibana. Maka, Kusabi marah besar dan menghancurkan desa tersebut. Namun, ritual Hellish Abyss ini masih belum selesai, Kusabi belum menemukan korban sebagai tumbal, yakni saudara kembar. Mio dan Mayu yang merupakan saudara kembar, harus menggantikan Yae dan Sae untuk menjadi tumbal sebagai persembahan Kusabi.
Fatal Frame 3 : The Tormented
Menceritakan tentang seorang gadis berumur 25 tahun bernama Rei Kurosawa yang kehilangan tunangannya, Yuu Asou, dalam sebuah insiden kecelakaan. Rei bekerja sebagai fotografer untuk menyambung hidupnya tanpa Yuu disisinya. Miku Hinasaki (karakter utama dalam Fatal Frame 1) turut hadir di Fatal Frame 3, ia bekerja sebagai asisten Rei. Suatu hari saat Rei sedang mendapat tugas untuk memotret bagian dalam sebuah rumah tua yang katanya angker, Rei secara tidak sengaja melihat Yuu di dalam foto hasil pemotretannya. Sejak hari itu, Rei selalu diusik oleh mimpi-mimpi buruk yang datang setiap malamnya. Bukan hanya itu, tubuh Rei sering muncul bercak-bercak tato aneh setelah Rei bangun dari mimpi buruknya keesokan harinya. Begitu banyak rahasia-rahasia yang membuat Rei memperkuat keyakinannya bahwa Yuu masih hidup di dalam sebuah tempat yang bernama The Manor Of Sleep. Kei Amakura juga turut merasakan pahitnya mimpi buruk ini. Kei bertujuan untuk mencari sepupunya, Mio dan Mayu, yang telah hilang. Rei, dengan misi mencari Yuu. Miku, dengan misi untuk keluar dari Himuro Mansion di dalam mimpi buruknya dan sekaligus mengejar Mafuyu, kakaknya. Kei, dengan misi mencari sepupunya, Mio dan Mayu.
kalo di ikutin game ini nyambung ceritanya dari 1-3, saya suka jalan ceritanya karena itu saya memainkan game ini.
intinya untuk memainkan game ini, ikuti saja ceritanya. nanti karakter akan masuk kedalam sebuah mimpi, atau tempat yang menyeramkan, terus tiba-tiba karakter dapet kamera ajaib yang dia pungut dari tempat antah-berantah, yang tentunya kamera ini yang dijadikan senjata untuk membunuh hantu-hantu dengan cara memotretnya.
kekurangannya, waktu mainin game ini masih di ps 2 belum terlalu keren. kelebihannya, menurut saya jalan ceritanya.
Langganan:
Postingan (Atom)